Ilmu Alamiah Dasar 2
Ilmu Alamiah Dasar
Source: Drs. Maskoeri Jasin
MANUSIA DAN LINGKUNGANNYA
Ilmu Lingkungan
Ilmu lingkungan mengintergrasikan pelbagai ilmu yang mempelajari
hubungan anatara jasad hidup (termauk
manusia) dengan lingkungan. Di dalam pelbagai disiplin ilmu seperti sosiologi,
Epidemologi, Kesehatan Masyarakat, Planologi, Geografi ekonomi, Meteorologi,
Hidrologi, bahkan pertanian, Kehutanan, Perikanan, dan Peternakan, sekaligus
dipandang dalam suatu ruang lingkup serta perspektif yang luas dan saling
berkaitan. Ilmu lingkungan dapat diibaratkan sebagai poros, tempat pelbagai
asas dan konsep aneka ragam ilmu yang terpancar dan terhususkan dan dapat
digabungkan kembali secara tujang menunjang, untuk mengatasi masalah yang
menyangkut hubungan anatara jasad hidup dengan lingkungannya. Pada dasarnya
ilmu Fragmentasi ilmu pengetahuan (sains) kedalam pelbagai ilmu disiplin ilmu
adalah akibat studi yang terlalu menjurus dan mendalam. Penilitian ilmiah di
masa lampau sering dipusatkan pada pelbagai kegiatan sanagat khas, pada
penguraian pelbagai pada situasi yang selalu terpisah pisah, dan pada gejala
sebab-akibat yang teriolasi satau yang lainnya. Didalam ilmu lingkungan, tekanan
ditunjukan terutam pada menyataukan kembali
sebagai lilmu yang menyangkut masalah lingkungan kedalam kategori variabel yang
serupa, yaitu energy, materi, ruang, waktu, dan keanekaragaman. Kalau integrasi
keilmuan ini udah dapat di pahami, akan tampak
dengan jelas semua disiplin ilmu yang terpencar itu, menelaah proes dan
masalah yang serupa, tidak peduli ilmu apa namanya, asal menyangkut hunbungan
anatra jasad dengan lingkungannya, proesnya elalu tertuju pada proses
kecermatan pemindahan energy dalam pelbagai sistem. Tampak, apapun materi yang
tesebar dalam ruang diatas bumi ini tidak peduli tumbuhan, hewan, gedung,
mobil, kota dan wilayah, dan lain lain, mempunyai implikasi melakukan
pemindahan energy. Jadi jasad hidup dapat dianggap sebagai materi, tempat
siklus energy itu beroperasi.
Ekologi Sebagai Dasar Ilmu Lingkungan
Ekologi merupakan
salah satu ilmu dasar bagi ilmu lingkungan. Dalam ilmu lingkungan seperti
halnya ekologi, mahluk hidup (organsime) pada dasarnya dipelajari dalam unit
populasi. Populasi ialah sekelompok individu individu mahluk hidup yang hidup
dalam suatu lingkungan tertentu
1.
Individu
Individu
adalah suatu satuan struktur yang membangun suatu kehidupan dalam bentuk
mahluk. Jika kita bayangkan pandangan kesebuah kebun, kita mungkin kaan menemukan
beberapa tumbuhan, mislanya: pohon jambu, pohon pisang, jahe, rumput dan
sebagainya. Setipa pohon disebut individu, dengan demikian, kita katakan:
individu pisang individu jambu individu jahe, dan sebagainya.
Terkadang
kita sulit membedakan individu dan satu rumpun. Serumpun rumput atau serumput
jahe sukar ditentukan dengan pasti, apakah rumpun itu merupakan satu individu
atau sekumpulan individu. Jika kita teliti serumpun rumput, batang batang yang
tampaknya seperti individu individu ternyata bagian bawahnya yang tertimbun
tanah salah saling berhubungan. Bila batang yang menjulang keatas tanah itu
dipindahkan dengan jalan memotongnyapada bagian bawah, ia akan tumbuh mnejadi
individu yang baru. Begitu pula halnya dengan tumbuhan jahe dan kunyit
Banyak
sedikit individu yang termasuk daalm
satu populasi bergantung pada potensi untuk berbiak silang antara individu yang
satu dengan individu lain
2.
Populasi
Populai dapat dikaitkan sebagai kumpulan individu suatu spesies
mahluk hidup yang sama. Timbul pertanyaan, berapa banyakkah individu yang
terkumpul menjadi sebuah populai? Dan berapa luaskah daerah yang dapat oleh
sebuah populasi? Biawak sejenis replita, dijumpai secara tersebar diseluruh
kepulauan Indonesia.
Persainganmenimbulkan daya juang untuk mempertahankan kelangsungan
hidup, yang dap dimenangkan oleh yang “kuat” atas anggota yang “lemah”. Dalam
waktu yang singkat akibat ekologi itu
berupa (1) kelahiran, kelangungan hidup, dan pertumbuhan populasi yang boleh
jadi tertekan, serta (2) pemindahan (emigrasi) populasi yang mungkin meningkat.
Persaingan dalam populasidapat berupa persaingan langsung antara individu.
Misalnya, daya pembiakan menerun atau tertekan oleh kepadatan individu jantan
yang begitu besar sehingga sijantan
lebih banyak mebuang waktu memperebutkan sibetina daripada melakukan proses
melakukan proses pembiaknnya sendiri. Persaingan tidak langsung, misalntya
seekor hewan kelaparan karena makanannya dihabiskan oleh hewan lainnya. Dalam
hal ini, hewan yang kelaparan itu tidak pernah bersentuhan dengan hewan yang
mendahuluinya dalam menghabiskan persediaan makanan. Persaingan dapat pula
berkaitan perubahan yang berangsur
angsur pada populasi.
3.
Komunitas
Komunitas
ialah beberapa kelompok mahluk hidup yang bersama sama dalam suatu tempat yang bersamaan. Misalnya
populasi semut, populasi kutu daun, dan pohon tempat mereka hidup berbentuk
suatu masyarakat atau suatu komunitas, dapatlah diperoleh gambaran tentang
kedewasaan organisasi komunitas tersebut.
Komunitas
dengan populasinya adalah ibarat mahluk hidup dengan sistem organnya, tetapi
dengan tingkat organisasi yang lebih tinggi sehingga memiliki sifat yang khusus
atau kelebihan yang tidak dimiliki oleh baik sistem organ maupun organ hidup
lainnya
4.
Ekosistem
Tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komunitas adalah
ekosistem. Disini tidak hanya mencangkup serangkaian spesies tumbuhan, tetapi
juga segala macam bentuk materi yang
melakukan siklus dalam sistem itu dan energy yang menjadi sumber kekuatan bagi
ekosistem. Sinar matahari merupakan umber energy dalam sebuah ekosistem, yang
oleh tumbuhan dapa diubah menjadi energy melalui proses fotosintetis.
Pembentukan jaringan hidup selanjutnya tentu saja bergantung pula kemampuan
tumbuhan menyerap berbagai bahan mineral dari dalam tanah, yang seterusnya diolah
dalam proses metabolisme. Beberapa jaringan hidup yang dibentuk, seperti daun,
buah, biji, dan umbi dapat dimakan oleh herbivora. Kemudian hewan itu menjadi
mangsa karnivora yang lebih besar.akhirnya semua jaringan hidup, baik dari hwean
maupun tumbuhan akan jatuh ketanah menjadi sampah dan menjadi bahan makanan
bagi anekaragam mikroba tanah. Sampah tumbuhan dan hewan ini diubah oleh
mikroba tanah melalui proe pembusukanmenjadi humus, serta diuraikan menjadi
bahan mineral melalui proes mineralisasi, jadi di dalam tanah dijumpai dua jeni
mikroba, yaitu mikroba pembusuk dan mikroba pengurai. Berdaarkan uraian singkat
diatas, tampak nahwa dalam ebuah ekosistem terdapat rantai makanan, yang secara
umum dapat digambarkan
Pada
rantai makanan, mahluk ekosistem dikumpulkan menjadi beberapa kelompok yang
masing masing mempunyai jarak transfer makanan
tertentu dari sumber energy yang masuk ekositsem. Tumbuhan yang dapat
membentuk bahan organic dari
mineral dan energy matahari
dengan proses fotosintesis merupakan komponen produsen dalam ekosistem. Mahluk
yang emnggunakan bahana organik yang telah dibentuk oleh produsen, merupakan
komponen konsumen dalam ekosistem.
Pengaruh Manusia Dalam Lingkungan
Faktor
lingkungan yang biotik maupun yang abiotik, selalu mengalami perubahan.
Perubahan ini terjadi secara tiba tiba ataupun secara perlahan. Manusia dengan
pengetahuannya mampu mengubah keadaan lingkungan sehingga menuntungkan dirinya,
guna memenuhi kebutuhannya. Mula mula, perubahan itu dalam lingkungan yang
kecil saja, pengaruhnya pun sangat terbatas. Pada zaman Neloitikum, kira kira
12000 tahun yang lalu, nenk moyang kita dari berburu kemudian memelihara hewan
buruannya. Dari manusia pemburu menjadi manusia pemelihara. Dari
manusia “nomadis” berubah menjadi menetap. Mulailah cara bercorak tanam.
Ekositem yang kini terdapat diekitar manusia merupakan suatu
ekosistem yang baru diciptakan, yang sesuai dengan kebutuhan manusia. Suatu
ekosistem manusia penuh denagn beranekaragam tumbuhan dan hewan yang ditanam
dan dipeliharanya. Mula mula pengaruh manusia terhadap lingkungannya dan keseleraannya
tidaklah terlalu besar, alam masih sanggup membuat keseimbangan baru akibat
perubahan yang dibuat oleh manusia. Namun yang terjadi kemudian sangatlah
mencemaskan kita semua. Manusia karena evolusi kebudayannya melahirkan ilmu dan
teknologi yang terkadang sekalipun belum dikuasai sepenuhnya telah digunakan
secara luas, bukanlah hal yang mustahil jutru menghancurkan kemampuan alam untuk
memulihkan diri, akibatnya lingkungan tidak dapat mendukung kehidupan, dan
akhirnya berhenti pula manusia sebagai penduduk bumi.
Dengan
ilmu dan teknologi, kemampuan manusia untuk mengubah lingkungan semakin besar.
Mulailah manusia melepakan diri dari ketergantungan pada alam sekitarnya. Dia
merasa bahwa alam diciptakan untuk manusia dank arena itu alam alam haruslah
ditaklukan dalam kepentingannya. Di lain pihak kemajuan dalam bidang kebudayaan
telah pula menambahkan kebutuhan manusia. Mencari makan bukan sekedar penawar
lapar, dan berpakaian bukan sekedar untuk melindungi tubuh dari panas dan
dingin, melainkan ingin menikmatinya, ingin yang indah indah. Alat rumah tangga
semaikn bermacam macam, semua ini diciptakan Karena kesenangan manusia.
Diciptakan pula berbagai jenis alat angkutan untuk memudahkan kehidupan.
Digalinya berbagai jenis barang tambang, dibangunnya berbagai bendungan, pusat
tenaga listrik untuk memudahkan kehidupan manusia. Terlihat bahwa populasi
manusia yang berkembang pesat, didampingi oleh perkembangan lingkungan yang
terus menerus, akhirnya perlu mendapatkan perhatian dan tindakan bersama yang
trencana dan terkoordinasi sehingga janganlah sampai menjurus kea rah yang
dapat membahayakan kelangsungan hidup manusuia itu sendiri.
Lingkungan Hidup Yang Diharapkan Manusia
Setiap
mahluk hidup menginginkan agar tempat hidupnya member keamanan dan
menyenangkan. Semuanya demi untuk kelangsungan hidup bagi individu dan
jenisnya. Suatu ekosistem mepunyai mempunyai stabilitas tertentu. Semakin besar
keanekaragaman ekosistem, semakin besar stabilitasnya, Misalnya, hutan tropis
yang terdiri dari berkeanekaragaman tumbuhan atau hewan, walupun tanpa
perawatan tetap akan melangsungkan hidupnya. Sebaliknya, suatu lading atau
sawah yang terdiri dari ata beberapa macam tumbuhan akan mempunyai stabilitas
yang kecil.
Walaupun hutan dikatakan mempunyai stabilitas yang tinggi, tetapi
kecil sekali memberikan daya dukung ialah adanya unsur biotik dan abiotik yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Oleh
Karen itu, manuia selalu menaikan daya dukung lingkungannya. Dalam hai ini,
kepada ekosistem tertentu diberikan energy, istilah ini dikemukakn oleh
Adam(1971)
Baik dikota maupun di desa, cenderung dikatakan bahwa
keanekaragaman mahluk hidup semakin kecil, dan dengan sendirinya daya
stabilitas kota ataupun desa juga kecil. Akan tetapi, di desa terdapat lebih
banyak keanekaragaman mahluk hidup, khusunya tumbuhan dan hewan. Namun, desa di
Negara kita masih mempunyai carrying capacity yang rendah jika
dibandingkan dengan desa di Negara lain.
Harus diakui bahwa disatu pihak Tuhan telah menciptakan alam dan isinya
untuk manusia, tetapi di lain pihak manusia harus menciptakan agar
lingkungan hidup agar memiliki daya dukung yang kuat. Untuk itu, manusia harus
menggunakan potensi lingkungan lebih efisien dan lebih bermanfaat.
Lingkungan hidup dapat memenuhi syarat kehidupan para penghuninya
jika situasi dan kondisi lingkungan hidup itu dapat disesuaikan dengan
kebutuhan minimal para penghuninya. Kelvin Lynch dalam bukunya Site
Planning (1962) menginatkan bahwa suatu kota harus menyedikan cukup
fasilitas yang berupa perumahan, air, udara, cahaya, bebas dari kegangguan
Soal
1.
Benar
atau salah populasi dapat dikaitkan sebagai kumpulan individu suatu spesies
mahluk hidup yang sama.
a.
Benar
b.
Salah
c.
Tidak
termasuk didalamnya
Jawaban: A
2.
Apakah
benar hutan mempunyai stabilitas yang tinggi, dan besar memberikan daya dukung
(unsur biotik dan abiotik)
a.
Benar
b.
Salah
c.
Mempunyai
stabilitas yang tinggi, tetapi kecil memberikan daya dukung (unsur biotik dan
abiotik
Jawaban: C
3.
Salah
satu factor perkembangan tumbuh berkembangnya manusia adalah, kecuali?
a.
Lingkungan
b.
Orangtua
c.
Sekolah
d.
Market
(Pasar)
Jawaban: D
Apa yang dimaksud dengan individu: Individu adalah suatu satuan
struktur yang membangun suatu kehidupan dalam bentuk mahluk.
Komentar
Posting Komentar